PENDAHULUAN
Ikan manfish (Angle Fish) berasal
dari Amerika Selatan, tetapi telah banyak di budidayakan di Indonesia. Ikan
manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya menarik
serta gerakkannya yang tenang.
Morfologi Dan Kebiasaan
Ikan Manfish
•
Memiliki warna dan
jenis yang bervariasi
•
Bentuk tubuh pipih,
dengan tubuh seperti anak panah
•
Sirip perut dan
sirip punggungnya membentang lebar ke arah ekor, sehingga tampak sebagai busur
yang berwarna gelap transparan
•
Pada bagian dadanya
terdapat dua buah sirip yang panjangnya menjuntai sampai ke bagian ekor.
•
Menjaga dan
melindungi keturunannya.
•
Bersifat omnivorus
•
Tergolong mudah
menerima berbagai jenis makanan dalam berbagai bentuk dan sumber
Kegiatan
Dalam Budidaya Ikan Manfish
•
Pengelolaan Induk
•
Perbedaan Induk
Jantan dan Betina
•
Pemilihan Induk
•
Cara Pemijahan
•
Pemeliharaan Benih
•
Pembesaran
Pengelolaan
Induk
Ikan manfish dapat dijadikan
induk setelah umurnya mencapai 7 bulan dengan ukuran panjang ± 7,5 cm,
pemberian pakan yang baik seperti jentik nyamuk, cacing Tubifex, atau
Chironomos, diberikan perlakukan obat secara periodik Obat yang biasa
digunakan antara lain Oxytetracycline dan garam. Sebelum dipijahkan, induk
manfish dipelihara secara massal ( jantan dan betina ) terlebih dahulu dalam 1
akuarium besar (ukuran 100x60x60 cm3). Setelah matang telur,
induk manfish akan berpasangan dan memisahkan dari ikan lainnya. Induk
yang berpasangan tersebut sudah dapat diambil dan dipijahkan pada tempat
pemijahan.
Perbedaan induk jantan
dan betina
Induk Jantan
•
Ukuran relatif lebih
besar dari induk betina pada umur yang sama
•
Dilihat dari atas
perut pipih atau ramping
•
Bentuk kepala agak
besar
•
Antara mulut dan
sirip punggung berbentuk cembung.
Induk Betina
- Mempunyai ukuran relatif lebih kecil dari induk jantan
- Perut terlihat besar dan menonjol
- Kepala lebih kecil
- Antara mulut ke sirip punggung membentuk garis lurus, kadangdang menonjol sedikit
Pemilihan Induk
•
Induk yang baik
untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 7 bulan, dengan panjang
induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5 cm
•
Untuk penentuan
pasangan secara cermat, yaitu dengan cara menyiapkan induk-induk yang telah
matang telur dalam satu bak (2 x 2) meter persegi dengan ketinggian air + 30
cm. Umumnya ikan manfish akan memilih pasangannya masing-masing. Hal ini dapat
terlihat pada malam hari, ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari
kelompoknya.
•
Ikan yang telah
berpasangan ini segera diangkat untuk dipijahkan.
Cara Pemijahan
•
Tempat pemijahan
dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah, diisi air yang telah
diendapkan setinggi 30 - 60 cm
•
Siapkan substrat
dapat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik atau genteng dengan lebar
+ 10 cm dan panjang + 20 cm
•
Substrat diletakkan
secara miring atau terlentang
•
Sebelum terjadi
pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat dengan mulutnya
•
Setelah terjadi
pemijahan, telur akan menempel pada substrat. Untuk satu kali pemijahan telur
dapt berjumlah 2.000 ~ 3.000 butir
•
Selama pemijahan
induk akan diberi makan kutu air dan cuk.
Pemeliharaan Benih
•
Substrat yang telah
ditempeli telur diangkat, untuk dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada
waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur senantiasa terendam air, untuk
itu dapat digunakan baskom atau wadah lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan.
•
Cara kedua yaitu
telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas (2 ~ 3 hari) benih
yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium. Pemindahan
benih dilakukan dengan cara yang sama (1.)
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan benih:
•
Aquarium tempat
menetaskan telur maupun pemeliharaan benih sebelumnya harus di persiapkan
dahulu, yaitu dengan mengisi air yang telah diendapkan + 10 cm, kemudian
bubuhkan methyline blue beberapa tetes, untuk mencegah kematian telur karena
serangan jamur. Selanjutnya beri tambahan oksigen dengan menggunakan pompa
udara.
•
Telur dan benih yang
masih menempel pada substrat tidak perlu diberi makan
•
Setelah lepas dari
substrat (3 ~ 4 hari) dapat diberikan makanan berupa rotifera atau kutu air
yang disaring, selama 5 ~ 7 hari.
•
Selanjutnya benih
diberi kutu air tanpa di saring
•
Setelah seminggu
diberi kutu air, benih muali dicoba diberi cacing rambut.
Pembesaran
•
Setelah benih
memakan cacing rambut, perlu dilakukan penjarangan di aquarium yang lebih besar
•
Pada 1,5 bulan dapat
ditebar sebanyak + 1.000 ekor benih pada bak tembok berukuran (1,5 x 2) meter
persegi dengan tinggi air 15 s.d. 20 cm
•
Selanjutnya
penjarangan dilakukan 2 minggu sekali dengan membagi dua, sehingga tiap kolam
diisi 100 ekor
•
Pada keadaan
terbatas kepadatan lebih dari 100 ekor, asal ketinggian air ditambah serta
diberi pompa udara
•
Pembersihan kotoran
dilakukan setiap hari dengan menyiphon dan air sebagaimana semula.
Penyakit dan
Penanggulangannya
Ikan
manfish dikenal cukup peka terhadap serangan penyakit, untuk itu diperlukan
pengelolaan secara baik dengan menjaga kualitas air dan jumlah pakan yang
diberikan. Beberapa jenis parasit yang biasa menyerang benih/induk
Manfish antara lain adalah : Trichodina sp., Chillodonella sp.
dan Epystilys sp. Sedangkan bakteri yang menginfeksi adalah Aeromonas
hydrophilla. Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk
menanggulangi serangan penyakit parasitek antara lain : Formalin 25%, NaCl 500
ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial dapat digunakan Oxytetrachycline
5 - 10 ppm dengan cara perendaman 24 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar