Kamis, 30 Agustus 2012

Kerja Itu Ibadah


Kerja Itu Ibadah
Ungkapan “ Kerja itu Ibadah” , mungkin sering sekali kita dengar, dan sering diucapkan oleh ahli agama, motivator andal, atau mungkin oleh rekan kerja kita di kantor. Pertanyaan yang timbul adalah apa keterkaitannya, hingga kedua kata tersebut seolah tidak terpisahkan? Jawabannya ada pada sikap mental yang dipelihara dalam melakukan pekerjaan yang semata mata ditujukan untuk mengabdi kepada Tuhan,sikap mental itu antara lain :
Bekerja untuk masa depan
Semua pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang hendaknya direncanakan dan diperhitungkan secara matang untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan bermanfaat bagi generasi selanjutnya. Ini berarti bahwa pekerjaan yang kita lakukan bukan hanya untuk hari ini saja dan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan saat ini, melainkan dari apa kita kerjakan hari ini membawa kemajuan dan kesejahteraran bagi orang yang memanfaatkannya.

Bekerja keras dan menghargai waktu
Bekerja keras dan menghargai waktu sering diistilahkan dengan bekerja smart, yakni bekerja namun tidak bermalas-malasan, santai, tanpa rencana dan memboroskan waktu, tenaga dan dana. Orang yang bekerja smart tahu sampai sejauh mana dia harus bekerja, mengetahui pekerjaan yang urgent dan yang important.
Bekerja dengan penuh tanggung jawab
Semua pekerjaan yang kita lakukan akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan dan masyarakat, sehingga dalam bekerja, semua masalah harus kita hadapi dengan penuh tanggung jawab, jangan sekali-sekali mengedepankan watak mencari perlindungan keatas, menutup-nutupi kesalahan dan melemparkan kesalahan kepada orang lain. Satu hal yang perlu diingat dalam bekerja dengan penuh tanggung jawab ini adalah bahwa setiap perbuatan baik yang kita lakukan itu perbuatan baik untuk diri kita sendiri, sebaliknya setiap perbuatan jahat, itu adalah kejahatan untuk diri kita sendiri juga.
Hemat dan sederhana
Dalam memanfaatkan hasil kerja harus hemat dan sederhana, tidak mengedepankan sifat boros dan konsumtif yang berlebihan. Sikap hidup hemat dan sederhana ini akan menghindarkan dari perbuatan-perbuatan tercela yang bisa di lakukan dalam lingkungan pekerjaan yaitu KKN ( korupsi, kolusi dan nepotisme).
Bersaing secara jujur dan sehat
Bekerja adalah aktualisasi diri dari setiap pegawai, hal ini yang menyebabkan siapapun tidak akan lepas dari persaingan antar individu untuk menampilkan prestasi kerja terbaiknya, namun ada satu hal yang perlu diingat bahwa persaingan untuk maju dan berkembang harus dicapai secara wajar, jujur dan sehat tanpa merugikan orang lain serta harus mematuhi aturan main yang telah disepakati bersama.
Penguasaan alam, lingkungan dan ilmu pengetahuan
Sebaik-baik umat di bumi ini adalah umat yang mau belajar dari alam, lingkungan dan mencintai pengetahuan. Orang yang menguasai pengetahuan tentang alam dan lingkungan serta mampu membaca tanda-tanda alam dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya akan mampu melakukan pekerjaan dengan tepat, memahami seetiap perubahan yang terjadi dan mampu menyikapinya dengan arif dan bijaksana sehingga terhindar dari stagnasi (kemandegan) dalam kehidupan karirnya.
Dengan memelihara sikap mental di atas serta mengembangkannya dalam diri kita, bukan tidak mungkin kita sadari atau tidak juga akan mampu mempengaruhi orang-orang disekitarnya dan lebih luas lagi akan mempengaruhi orang yang ada dalam organisasi dimana kita berada.
Regards,
Sribudi Astuti:
www.melati-putihku. blogspot.com
posted by Dodi - Ryan @ 9:17:00 AM 0 comments
Thursday, August 23, 2007
Ini dia 10 Ukuran Kesuksesan
Barbara Bartlein, R.N., M.S.W. adalah seorang lulusan Fakultas Hukum, George Washington University. Lalu bekerja sebagai pengacara pada law firm terkemuka di Midwest. Ditilik dari penampilannya, ia adalah wanita yang sukses dan berhasil. Namun, suatu saat di Senin pagi, ia mengajukan pengunduran diri dari posisinya. Hal ini tentu membingungkan banyak orang, namun keputusannya untuk keluar dari "jalur kesuksesan" itu didasari pada pendefinisian kembali makna "kesuksesan" baginya. Lebih lanjut, ia ingin menemukan sesuatu yang benar-benar ia inginkan.
Apakah anda adalah orang yang sukses? Berikut ini, beberapa ukuran kesuksesan yang mungkin berguna untuk mengukur kesuksesan anda. Kesuksesan adalah:
1. Mendapat penghasilan yang baik dari pekerjaan yang ditunaikan dengan baik pula. Bila anda menyelesaikan pekerjaan dengan baik, anda bisa merasakan kegairahan dalam pekerjaan itu dan menikmati apa yang sedang anda kerjakan. Penghasilan yang besar tidak banyak berarti bila anda tidak bisa menemukan kegembiraan dalam pekerjaan anda setiap harinya. Gaji yang anda terima semestinya bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari agar anda bisa memusatkan perhatian pada pekerjaan anda.
2. Mempunyai visi mengenai masa depan dan tujuan yang konsisten dengan visi tersebut.Kehidupan kerja anda adalah untuk mengejar tujuan dengan penuh energi, daya cipta dan integritas. Tentu ada semacam ketegangan kreatif antara visi anda dan kenyataan saat ini sehingga anda perlu melakukan peregangan untuk meraihnya. Ketegangan kreatif ini memberi anda energi untuk menjaga momentum dan meraih tujuan anda satu per satu.
3. Memperoleh cinta dan penghormatan dari orang-orang di sekitar anda. Berperilakulah sedemikian rupa sehingga anda berhak untuk mendapatkan cinta dan penghormatan dari orang-orang di sekitar anda. Dapatkan hal ini melalui kerja keras dan dedikasi. Jangan mencampur-adukkan antara "terkenal" dengan "terhormat". Terkadang keinginan anda untuk terkenal harus dikorbankan untuk mendapatkan kehormatan.
4. Memberikan sumbangsih pada masyarakat dengan sukarela. Akuilah bahwa anda menerima sesuatu dari masyakat sekitar, maka dapatkan sebuah kesempatan untuk
memberikannya kembali pada mereka. Hal ini bukan karena secara politis dibenarkan, namun karena anda mengakui sepenuh hati bahwa anda benar-benar mendapat karunia dan anugerah; karena berbagi pada sesama adalah sebuah penghargaan yang besar.
5. Menerima kegagalan dan penolakan, namun belajar darinya. Dikatakan, ada dua tipe orang di dunia ini. Pertama, seseorang yang belajar dari kesalahan mereka sendiri. Dan mereka yang yang belajar dari kesalahan orang lain. Jauh lebih mudah bila anda tidak perlu membuat kekeliruan sendiri. Namun orang yang sukses adalah mereka yang belajar dari kegagalan dan tumbuh bersamanya.
6. Menghabiskan waktunya untuk melakukan apa yang ingin dilakukan. Bisa menikmati setiap hari kerja adalah anugerah yang luar biasa. Seringkali tindakan yang sederhana dan tampak sepele memberikan kepuasan yang besar. Ingat, ada dua cara untuk menjadi kaya: mempunyai banyak uang, atau memiliki keinginan yang sederhana.
7. Mempunyai gaya hidup yang sehat secara fisik. Pepatah yang mengatakan, "lebih awal tidur, lebih awal bangun, membuat orang jadi sehat, kaya, dan bijak" tetaplah berlaku. Banyak orang lebih memperhatikan mobilnya ketimbang tubuhnya sendiri, padahal kesehatan adalah hadiah yang tidak bisa kita beli. Ingat pula aturan emas mengenai kesehatan yang berbunyi, "jangan makan, minum atau tidur sebanyak yang kita maui."
8. Menjaga kehidupan spiritual. Akuilah bahwa hidup ini sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Cari dan ikuti petunjuk-Nya sehingga anda bisa menjalani hidup ini dengan baik dan terus maju.
9. Berusaha untuk meraih kesempuanaan, namun jangan harapkan itu dari diri anda atau orang lain. Tetaplah berusaha untuk meraih kesempurnaan dengan melakukan perbaikan. Akui bahwa goal anda tidaklah sempurna. Hidup ini adalah sebuah proses penyempurnaan yang terus-menerus. Daripada mengharapkan kesempurnaan dari orang lain, lebih baik anda melihat keberhasilan yang diraih oleh orang lain dan berikan mereka pengakuan yang positif.
10. Mempercayai bahwa anda adalah seseorang yang sukses. Pikiran yang positif adalah alat yang ampuh. Anda menjadi apa yang anda pikirkan. Bila anda percaya anda bisa, anda memperoleh "rewards" dari pikiran anda.
Ada banyak jalan menuju kesuksesan, dan itu haruslah dirancang oleh diri anda sendiri. Setiap jalan pasti meliputi kesempatan dan resiko. Pastikan bahwa anda tahu apa makna keberhasilan bagi anda. Henry Kissinger berujar, "Bila anda tak tahu kemana anda sedang melangkah, maka semua jalan takkan membawa anda kemana-mana." [Barbara Bartlein, R.N., M.S.W., Success Matters - Ten Measures of Success]

Tidak ada komentar: