Pengertian, Konsep dan Proses Budidaya laut
( Kerang Mutiara )
PENGERTIAN DAN KONSEP BUDIDAYA LAUT
*Kapan mulai ??
Budidaya laut mempunyai sejarah yang panjang sejak 3.500 tahun sebelum Masehi mutiara telah diketahui dan dihormati. Orang-orang zaman dahulu beranggapan bahwa laut adalah sumber segala kehidupan dan di daratan Medeterania pemujaan terhadap tiram, telah berkembang dan meningkat pemuja terhadap mutiara, yang sejak saat itu dianggap mutiara sebagai ratu dari semua permata. Setelah itu pada 2.000 tahun sebelum Masehi masyarakat di Jepang memulai pemeliharaan tiram laut (oyster). Dan dari literatur diketahui, bahwa Cina sudah memelihara ikan di air asin sejak 475 sebelum Masehi dan budidaya tiram laut di Junani sejak 100 tahun sebelum Masehi.
Saat ini mutiara merupakan salah satu komoditas sektor kelautan di Indonesia yang bernilai ekonomi dan memiliki prospek pengembangan usaha dari masa ke masa. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya peminat perhiasan mutiara dan harganya yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Mutiara semula hanya diperoleh dari tiram mutiara yang hidup alami di laut. Berkat kemajuan teknologi saat ini, mutiara sudah dapat dibudidayakan, walaupun sebagian besar teknologinya masih didominasi atau dikuasai oleh bangsa lain.
*Mengapa??
Karena dapat menghasilkan komoditas yang lebih baik sehingga menghasilkan nilai komersial dan dengan melakukan budidaya laut tidak hanya melakukan produksi namun menjaga kelestarian ekosistem laut, dapat menciptakan usaha dan lapangan kerja yang baru, menghasilkan komoditi ekspor untuk meningkatkan devisa negara dan juga mengefisienkan dan mengefektifkan.
*Pengertian??
Budidaya laut merupakan upaya manusia, menggunakan input tenaga kerja dan energi, untuk meningkatkan produksi organisme laut dengan cara memanipulasi pertumbuhan, mortalitas dan reproduksi atau bisa didefinisikan sebagai upaya pengembangan potensi dari sumber daya alam dalam area terbatas baik itu terbuka ataupun tertutup
*Jenis-jenis??
Jenis-jenis teknik budidaya yaitu rakit gantung , tambak, keramba jaring apung,dan keramba jaring tancap.
*Ruang Lingkup??
Oseanografi kimia (pH, salinitas, suhu, mineral anorganik)
Oseanografi biologi (sebaran nutrien)
Oseanografi Fisika (Gelombang, pasut, arus)
management lingkungan
sosial – ekonomi (pemberdayaan ke masyarakat pesisir/petani, pengelolaan produksi, management pemasaran)
PROSES KEGIATAN
*Pra budidaya??
Pra budidaya yaitu waktu dimana sebelum dilakukannya budidaya,yang termaksud didalam pra budidaya antara lain : Sumber Daya Manusia (SDM) , Modal, Pasar dan Konsumen, dan Teknik budidaya.
Sumber Daya Manusia merupakan aspek penting dalam melakukan suatu kegiatan budidaya, karena tanpa sumber daya manusia mustahil kita bisa melakukan budidaya. SDM yang berkaitan dengan ketersediaan tenaga terampil seringkali menjadi masalah yang sangat mendasar.Namun, penyediaan tenaga terampil dapat diupayakan melalui pelatihan-pelatihan.Biasanya kita dapat manfaatkan warga sekitar lokasi budidaya yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka.
Jumlah modal setiap jenis budidaya berbeda-beda. Untuk memulai usaha budidaya kerang mutiara memang dibutuhkan investasi yang relatif besar, paling tidak 750 juta rupiah – 1 miliar rupiah untuk 10.000 jumlah tiram yang dibudidayakan. Biasanya kita membutuhkan investor untuk membantu kelancaran budidaya.Sehingga perlu dicermati perhitungan kelayakan usaha agar investor dapat mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan,waktu pengembalian modal dan prediksi keuntungan yang akan diperoleh.
Pasar dan Konsumen perlu diperhatikan sebelum melakukan kegiatan budidaya. Dalam usaha budidaya Mutiara dari tahun ketahun semakin meningkat karena hampir semua orang mengetahui bahwa tiram mutiara merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi.
Jenis Organisme yang akan dibudidayakan adalah kerang mutiara. Secara alami mutiara dapat terbentuk oleh proses biomineralisasi diawali dengan masuknya suatu zat asing seperti sebutir pasir diantara mantel dan kulit, benda asing ini akan bertindak sebagai perangsang sekresi getah nakreas. Getah nakreas ini akan membentuk lapisan nakreas yang akan membungkus butiran pasir. Butiran pasir ini akan tergulung oleh jaringan mantel dan berbentuk bulat. Setelah beberapa lama terbentuk butiran pasir yang terbungkus lapisan nakreas yang dinamakan mutiara. Mutiara terbentuk atas beberapa lapisan yaitu mineral yang disebut “aragonite,” yang mengandung kalsium karbonat, di lapisan yang lain ada zat perekat “conchiolin,” yang menahan aragonite di dalam mutiara. Karena aragonite merupakan zat yang setengah tembus cahaya, zat ini menjadikan mutiara tampak bersinar.
Teknik pembenihan Tiram Mutiara :
- Pemeliharaan induk yang bersumber dari alam/budidaya
- Seleksi
- Pemijahan ( Manipulasi lingkungan dan rangsang kimia )
- Pembuahan ( pemeliharaan larva dan pemeliharaan spat )
- Pendederan dilokasi budidaya
*Budidaya ??
Monotoring organisme, bibit, alat rekonstruksi, lingkungan
Pemberian Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan kegiatan pembenihan tiram mutiara.Keberhasilan pemberian pakan yang tepat waktu, jumlah dan jenis akan sangat mendukung keberhasilan produksi massal spat.
Pakan utama yang biasa diberikan pada larva tiram mutiara adalah jenis-jenis flagelata berukuran kurang dari 10 mikron.Pilihan larva terhadap pakan sangat tergantung pada ukuran dan spesies. Masing-masing jenis tiram mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memilah dan mengambil pakan yang disukai.
Pada prinsipnya, mikroalga yang digunakan sebagai pakan larva tiram atau organisme laut lainnya mempunyai ukuran yang tepat untuk dimakan atau sesuai dengan bukaan mulut larva/spat,mudah dibudidayakan,cepat tumbuh dengan kepadatan tinggi dan tidak menghasilkan substansi racun.
*Pasca-Budidaya ??
Teknik Pemanenan spat dapat dilakukan pada waktu masih dilaboratorium atau tempat pendederan.Panen yang dimaksud lebih cenderung diartikan pada tahap masa pemeliharaan dan usia / ukuran penjualan.
Panen yang dilakukan di laboratorium biasanya sudah berumur 75-90 hari sehingga sepasang cangkangnya dapat melindungi diri dari perubahan lingkungan dan serangan predator.Penanganan pasca panen dilakukan dengan memasukkan kolektor yang berisi spat ke dalam kantong waring dengan mata waring sebesar 1 mm.Selanjutnya kolektor dapat di pindahkan ke tempat pemeliharaan di laut.Penanganan harus dilakukan dengan hati-hati karena bisa mudah patah dan kondisi spat mudah stres.
Panen pada masa pendederan dilakukan pada ukuran spat 5 – 7 cm .Pemanenan dapat dilakukan dengan pengambilan spat satu per satu untuk menghindari stres atau mengurangi kematian.Pada waktu bersamaan dilakukan pula pembersihan cangkang dan seleksi.Spat yang kualitas baik dapat dibesarkan untuk dijual atau implantasi.
Manajemen pemasaran :
a. Penawaran
Jumlah produksi mutiara untuk setiap musim panen, tidak terdata dan terdokumentasi dengan baik. Hal ini dikarenakan panen mutiara tidak berlangsung secara bersamaan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Selain itu lamanya rentang waktu yang dibutuhkan dari proses pembesaran sampai pada tahap penyuntikan yaitu kurang lebih 1,5 s/d 2 tahun mengakibatkan tiram mutiara tersebut baru dapat dipanen untuk pertama kalinya pada tahun ke-3. Alasan lain yang tidak kalah penting adalah, sistem pemasaran hasil budidaya mutiara ini dilakukan dengan sistem pemasaran secara individu kepada orang asing. Transaksi itu seringkali dilakukan tidak di daerah tempat asal mutiara itu di budidayakan.. Hal ini sepertinya sudah menjadi sebuah sindikat penjualan mutiara sehingga agak sulit bagi kita untuk mendata berapa jumlah hasil produksi ataupun kemana produksi itu di pasarkan. Sebagaimana yang terjadi di beberapa perusahaan yang ada di Indonesia, terutama di NTB yang menjadi sentra mutiara nasional.
b. Harga
Harga mutiara sangat fluktuatif tergantung pada kualitas dan bentuk dari mutiara yang dihasilkan. semakin baik kualitasnya maka harganyapun semakin tinggi. Untuk jenis Round (bundar sempurna) dan Semi round (agak bundar) untuk kualitas A dapat mencapai harga 40 sampai 50 US $. Bahkan dalam situs www.balipos.commenyebutkan harga jual mutiara kualitas baik berkisar antara 100 sampai dengan 200 US$. Untuk jenis lain, seperti Drop (bentuk tetesan air), Oval (lonjong), dan Barok (bentuk tidak beraturan) harganya sangat bervariatif, rata-rata saat ini adalah US $ 20. Selain itu harga mutiara juga sangat tergantung pada perubahan kurs yang terjadi, karena harga mutiara dari pengusaha budidaya kepada pedagang besar dari dalam dan luar negeri biasanya dalam bentuk dolar Amerika.
c. Pemasaran
Secara umum, kegiatan pemasaran hasil budidaya tiram mutiara ini hampir tidak menemui kendala yang berarti mengingat sistem pemasaran yang selama ini terjadi adalah dimana pembeli baik yang berasal dari dalam ataupun luar negeri biasanya menjadi pelanggan tetap dan siap menampung atau menerima mutiara hasil produksi ansalkan sesuai dengan kualitas yang di tetapkan. Mutiara yang dihasilkan, terutama hasil budidaya perusahaan menengah dan besar sudah dapat dipastikan terserap pasar, baik dalam ataupun luar negeri terutama Jepang, Amerika dan Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar